Awal November 2025 ini, berita duka datang dari pedalaman Kabupaten Nduga saat 23 orang dikabarkan hanyut di sungai karena terseret banjir bandang di dua Ditrik Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Ironisnya, nyawa-nyawa ini tak kunjung mendapatkan pertolongan cepat karena alasan kendala geografis dan situasi keamanan.
Peristiwa ini terjadi pada hari yang sama, yakni Sabtu (1/11/2025). Ada 15 orang hanyut terseret banjir bandang dan tertimpa longsor di pinggiran sebuah sungai di Distrik Dal. Berdasarkan laporan yang dihimpun kepolisian setempat, musibah ini terjadi saat warga hendak kembali ke kampung seusai beraktivitas di ibu kota distrik.
Sementara itu, pada hari yang sama, delapan nyawa juga dilaporkan hanyut saat banjir bandang di sebuah sungai di Kampung Ngenamba, Distrik Mebarok. Saat itu, ketika hujan dan badai berlangsung, para korban sedang berlindung di sebuah rumah di dekat sungai. Luapan air sungai kemudian menyapu rumah termasuk delapan nyawa yang mencoba berlindung di dalamnya.
Hingga Kamis (6/11/2025) dilaporkan masing-masing ada satu korban yang ditemukan, yakni Yupin Pokniangge (17) di Distrik Dal serta Utlana Lilbib Gwijangge (16) di Distrik Mebarok. Keduanya ditemukan pada Selasa (4/11/2025) dengan kondisi jasad yang sudah membusuk.
Kepala Polres Nduga Ajun Komisaris Besar Polisi (ABBP) Alfredo Agustinus Rumbiak mengatakan, upaya pencarian akan terus dilaksanakan.
Sementara itu Sekretaris BPBD Nduga, Johan M. Rumpaidus,SKM mengatakan upaya penanganan korban akan terus dilakukan dan Posko Tanggap Bencana sudah disiapkan dengan masa tanggap darurat berlangsung selama 15 hari kedepan (Kenyam, YL/JKM/DM)





