Jakarta -Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi dan Bupati Nduga Wentius Nimiangge sepakat bekerjasama dalam percepatan pembangunan transportasi baik darat, sungai dan udara.
Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan kementriannya siap mendukung percepatan pembangunan Kabupaten Nduga melalui sektor transportasi, baik darat, laut maupun udara.
“Kami siap membantu program percepatan pembangunan Kabupaten Nduga,” kata Budi Karya Sumadi didampingi Dirjen Perhubungan Udara Novie Ryanto pada rapat teknis percepatan pembangunan Kabupaten Nduga, merajut konektivitas dengan peradaban dan perdamaian, di kantor Kementrian Perhubungan Jakarta, Rabu pagi (22/4/2021).
Menhub menyatakan dukungannya atas upaya Pemerintah Kabupaten Nduga yang sedang membangun Bandar Udara (Bandara) Yawe Distrik Batas Batu. Saat ini statusnya masih lapangan terbang (Lapter) perintis.
Rencananya, landasan pacu Bandara Yawe akan dibangun sepanjang 1.800 meter agar dapat didarati pesawat jenis ATR-72. Sedangkan bandara yang ada saat ini hanya dapat didarati pesawat sejenis Grand Caravan.
Bupati Kabupaten Nduga Wentius Nimiangge mengatakan dukungan dari pemerintah pusat melalui Kementrian Perhubungan (Kemenhub) sangat pentng untuk percepatan pembangunan sektor transportasi di Nduga.
“Nduga dan kami ini bagian dari NKRI dan butuh kehadiran negara untuk percepatan pembangunan Kabupaten Nduga agar tidak terisolir. Salah satunya adalah malului sektor transportasi, baik laut maupun udara agar kami tidak terisolir dan damai”, katanya.
Transportasi, bagi Kabupaten Nduga tidak hanya sebagai peradaban baru saja, tetapi juga untuk perdamaian di daerah itu. Dengan hadirnya Tol Laut di Nduga juga diharapkan dapat memudahkan masyarakat untuk mendapatkan kebutuhan bahan pokok dan logistik dengan harga yang murah.
Pada rapat teknis percepatan pembangunan Kabupaten Nduga, Tim KSOP Kelas II Jayapura menyampaikan presentasi Tol Laut dan Angkutan Multimoda yang telah berjalan di Kabupaten Pegunungan Bintang, yang rencananya juga akan diimplementasikan di Kabupaten Nduga dengan rute Surabaya-Timika
Di mana bahan-bahan pokok dan logistik dibawa menggunakan kapal dengan Tol Laut dari Surabaya ke Timika, kemudian dari Timika menggunakan angkutan udara perintis kargo diterbangkan ke Bandara Kenyam, Kabupaten Nduga.
Sementara itu, Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Ekonomi dan Investasi Wihana Kirana Jaya mengatakan, bahwa ia setuju dengan program angkutan multimoda tersebut karena sangat dibutuhkan oleh Kabupaten Nduga.
“Saya setuju. Tolong segera di cek anggaran di masing-masing direktorat teknis, baik darat, laut mapun udara. untuk transportasi laut, trayek berapa yang akan masuk di Nduga. Tolong segera dipetakan kebutuhannya, karena merajut konektivitas Indonesia, khususnya di Papua ini peradaban dan humanisme. Jadi, saya minta multimoda di Nduga tahun ini dapat ditindaklanjuti untuk mapping-nya dalam rangka percepatan rencana aksi Kabupaten Nduga”,katanya.
Tenaga Ahli Madya Kedeputian V Kantor Staf Presiden (KSP) Laus Rumayom mengatakan, bersama dengan Kementrian Perhubungan melakukan kunjungan ke Nduga untuk berdialog dengan masyarakat, tokoh agama dan tokoh adat untuk memastikan Nduga mengakhiri konfliknya dan kita bisa fokus terhadap pembangunan.
“Untuk membangun jangka pendek, menengah dan panjang, kita membutuhkan infrastruktur dan akses yang menentukan kemajuan ekonomi di daerah tersebut, yaitu pengembangan pelabuhan sungai dan bandara,” ujarnya.
(Sumber : https://papuatimes.co.id/2021/04/23/menhub-dan-bupati-sepakat-bangun-trasportasi-di-nduga/)